
Hebohnya Notifikasi “No System Is Safe” Bikin Panik Pengguna MyTelkomsel
jakartaamanah.org – Ketika kamu buka aplikasi MyTelkomsel pada 4 September 2025, tiba-tiba muncul notifikasi yang bikin merinding: “No System Is Safe!”, disertai gambar empat orang memakai topeng. Notifikasi ini langsung viral karena mengundang spekulasi soal keamanan sistem Telkomsel. Postingan tangkapan layar dari akun X @ecommurz langsung memicu kekhawatiran luas—apakah aplikasi Telkomsel kena hack? (@ecommurz).
Banyak pengguna iOS yang jadi korban utama. Salah satunya curhat, “Oalah, semalam sebelum tidur muncul kok kirain cuman saya sendirian”. Kebingungan pun menyebar: seseorang bahkan mencurigai rentetan spam call usai notifikasi muncul, sementara pengguna Android dilaporin nggak mengalami reaksi serupa.
Dengan cepat, masyarakat menuding sistem Telkomsel bocor atau diretas. Apalagi tidak adanya tanggapan resmi di awal makin memperparah kabar miring itu. Sulit dipercaya kalau operator besar seperti Telkomsel bisa begitu cepat diserang hacker—apalagi tanpa proteksi ketat. Namun, Telkomsel kemudian menanggapi kejadian ini secara resmi.
Pernyataan Resmi Telkomsel—Data Pelanggan Dijamin Aman
VP Corporate Communications Telkomsel, Abdullah Fahmi, menegaskan bahwa perusahaan telah menyadari kejadian notifikasi yang tidak wajar tersebut. Tapi jangan khawatir—tidak ada tautan phishing atau instruksi mencurigakan, jadi data pelanggan tetap aman.
Telkomsel juga menyampaikan telah mengambil langkah segera untuk memblokir notifikasi serupa agar tidak terulang. Mereka memastikan sistem layanan secara keseluruhan tetap aman dan terkendali. “Kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan… kami juga mengajak pelanggan untuk selalu memperoleh informasi hanya melalui sumber resmi Telkomsel,” sambung Fahmi.
Dengan demikian, klaim hacker membobol sistem Telkomsel tidak terbukti. Telkomsel menegaskan bahwa tidak ada risiko keamanan siber terhadap data pelanggan akibat pesan ini. Meskipun begitu, warganet tetap menyarankan pengguna untuk tetap berhati-hati terhadap aplikasi dan pesan yang aneh.
Dugaan Insiden Global, Bukan Serangan Terisolasi
Menariknya, fenomena “No System Is Safe” juga terjadi di aplikasi lain di luar negeri. Misalnya beberapa aplikasi yang terdapat di Turki—seperti Fenerbahçe SK dan Dominos—dilaporkan mendapat push notification serupa. Hal ini mengindikasikan bahwa insiden ini bukan peretasan terhadap Telkomsel, tapi bagian dari fenomena lebih luas.
Gejala gejala aneh seperti pesan ini bisa jadi sengaja dikirim oleh grup tertentu untuk menarik perhatian publik, atau sekadar kesalahan sistemwide pada layanan push notification yang digunakan secara global. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, sehingga spekulasi hacker jadi makin liar—padahal Telkomsel menegaskan tidak ada pelanggaran data.
Dampak pada Kepercayaan Pelanggan dan Reputasi Telkomsel
Banyak pelanggan yang panik dan kehilangan kepercayaan. Notifikasi misterius seperti ini gampang bikin orang paranoid, apalagi di tengah maraknya kejahatan digital. Meski Telkomsel cepat memberi tanggapan, reputasi tetap bisa tersentuh oleh saksi online yang viral.
Fenomena ini juga bisa mendorong Telkomsel untuk lebih transparan. Di pasar yang makin sensitif akan keamanan digital, pendekatan komunikasi publik yang cepat dan jelas sangat krusial agar tidak memperparah isu. Perusahaan perlu memastikan semua platform, termasuk media sosial dan kanal bantuan pelanggan, siaga dan informatif.
(Penutup): Apa Arti Notifikasi “No System Is Safe” Bagi Pengguna dan Industri
Fenomena notifikasi “No System Is Safe” bukan sekadar hoaks serampangan—ia membuka mata soal kerentanan sistem push notification. Meskipun Telkomsel menyatakan keamanan data tetap utuh, kasus ini jadi pengingat bahwa transparansi dan respons cepat ke publik adalah hal mutlak.