
BEM UI Bakal Gelar Demo Lagi Pekan Ini — Usung “17+8 Tuntutan Rakyat”
jakartaamanah.org – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengonfirmasi bakal kembali gelar demonstrasi besar pekan ini, dengan tajuk “17+8 Tuntutan Rakyat”. Aksi ini menjadi lanjutan gelombang protes mahasiswa sepanjang tahun 2025. Artikel ini bakal bongkar siapa yang turun, apa tuntutannya, arahan kampus, dan faktor kontekstualnya—dibungkus dengan gaya santai namun solid.
Siapa yang Akan Turun dan Apa Tema Demo Kali Ini?
Beberapa waktu lalu, Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan menyampaikan bahwa aksi berupa demo besar bakal berlangsung pekan ini, dengan tema “17+8 Tuntutan Rakyat”. Meski tanggal pastinya belum diumumkan, skema aksi sudah siap dilaksanakan dalam minggu ini.
Tema “17+8” merujuk pada dua kelompok tuntutan. 17 Tuntutan Mendesak harus diselesaikan paling lambat 5 September 2025—seperti pembebasan demonstran, transparansi anggaran lembaga, dan penghentian represifitas. Di sisi lain, 8 Agenda Reformasi adalah langkah struktural jangka panjang hingga 31 Agustus 2026—misalnya reformasi DPR, perpajakan adil, UU Perampasan Aset Korup, dan penguatan KPK.
Isu ini viral di media sosial dan didukung oleh influencer publik seperti Abigail Muria, Jerome Polin, Salsa Erwina, dan Cheryl Marella—menambah momentum sosial aksi ini sebagai representasi keresahan masyarakat.
Tuntutan Detail “17+8 Tuntutan Rakyat”—Dari Aksi Mendesak ke Reformasi Struktural
BEM UI dan elemen mahasiswa membawa dua ranah aspirasi:
17 Tuntutan Mendesak meliputi:
-
Pembentukan tim investigasi independen atas kasus kekerasan unjuk rasa
-
Pembebasan demonstran yang ditahan
-
Penangkapan aparat yang melakukan kekerasan
-
Pembatalan kenaikan tunjangan DPR
-
Transparansi anggaran lembaga legislatif dan eksekutif
-
Larangan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil
… dan lainnya yang menyuarakan anti-korupsi dan pro-rakyat
8 Agenda Reformasi mencakup:
-
Reformasi sistem politik termasuk partai dan DPR
-
Penguatan pengawasan eksekutif dan independensi KPK
-
Rencana kebijakan pajak lebih adil
-
Pembaharuan institusi hukum dan kepolisian agar lebih profesional dan humanis
-
Peningkatan peran Komnas HAM sebagai pengawas independen
… sepanjang proses demokrasi ke depan harus inklusif dan adil.
Survei Rektor UI—Pesan Khusus Sebelum Aksi Dimulai
Jelang demo, Rektor UI Heri Hermansyah beri nasihat bijak. Ia mengimbau mahasiswa agar menjaga solidaritas dan tidak tercerai berai. “Saya pesan, jangan tercerai-berai. Kalau ada apa-apa, kontak saya, saya bantu,” katanya menenangkan para mahasiswa di kampus.
Pesan ini penting agar aksi tetap damai, terkoordinasi, dan terhindar dari provokasi atau gangguan yang bisa merusak citra kampus.
Konteks Panas Aksi 2025 – Kenapa Demo BEM UI Bisa Terus Terjadi?
Sejak awal tahun, gelombang aksi mahasiswa jadi tren panjang:
-
Aksi “Indonesia Gelap” Februari soal pemangkasan anggaran pendidikan—dengan 5 tuntutan utama.
-
Penolakan RKUHAP di DPR pada Juli, karena dianggap tidak transparan.
-
Aksi Reformasi Polri dan soal represifitas aparat Agustus 2025 lalu—terjadi di Polda Metro Jaya oleh BEM UI dan BEM SI.
Jadi aksi kali ini bukan kilas balik—tapi bagian dari harapan dan tekanan terus menerus agar pemerintah peka terhadap suara rakyat.
Penutup — Demo Ini Bukan Joget Nasional, Tapi Harapan Nyata!
BEM UI bakal gelar demo pekan ini sama artinya ada tension nyata antara mahasiswa dan kebijakan pemerintah. “17+8” bukan gimmick—tapi blueprint tuntutan rakyat. Kita tahu demo memang rutin, tapi ini soal bagaimana generasi muda menuntut demokrasi bermakna.
Semoga massa UI bisa suarakan aspirasi konstruktif tanpa anarki, tetap kompak dan dialogis. Karena perubahan nyata lahir dari proses panjang dan penuh kesadaran, bukan sekadar aksi instan.